TBC, Infeksi Penyebab Kematian Nomor 1 di Indonesia

TBC atau tuberkulosis adalah penyakit pernapasan kronis yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara dengan kasus TBC paru terbanyak setelah India. Data terbaru dari Kemenkes melaporkan ada 351.893 kasus TBC di Indonesia pada tahun 2016. Sedangkan di Kota Bandung ada sekitar 10.033 kasus TB ditemukan dan ada 23% pada anak yang seharusnya hanya di angka 15%. TBC adalah penyakit yang sangat menular. Simak cara mencegah penularan TBC di bawah ini.

Bagaimana cara penyebaran TBC?

Bakteri penyebab TBC, Mycobacterium tuberculosis, menyebar ketika penderita TB mengeluarkan dahak atau cairan liur dari mulutnya yang berisi kuman tersebut ke udara — misalnya saat batuk, bersin, berbicara, bernyanyi, meludah, atau bahkan tertawa — dan kemudian dihirup oleh orang lain di sekitarnya.

Menurut Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis milik Kemenkes RI, dalam satu kali batuk seseorang biasanya bisa menghasilkan sekitar 3.000 percikan air liur.

Kuman yang keluar dari batuknya penderita TB dapat bertahan di udara lembap yang tidak terpapar sinar matahari selama berjam-jam, bahkan berminggu-minggu. Akibatnya, setiap orang yang berdekatan dan memiliki kontak dengan penderita TB secara langsung berpotensi menghirupnya dan akhirnya tertular.

Penyakit TBC sangat menular, tapi tidak secara langsung. Begitu masuk ke dalam tubuh, bakteri ini bisa “tertidur” lama alias berada di fase “dorman” — mereka tetap ada di dalam tubuh, namun tidak aktif berkembang biak dan menyerang tubuh. Faktanya, kebanyakan orang pernah terpapar kuman TB selama hidupnya, namun hanya 10% orang yang terinfeksi TB akan benar-benar menderita penyakit ini.

Siapa yang paling berisiko tertular TBC?

Salah satu faktor penentu seseorang bisa tertular TBC atau tidak adalah seberapa kuat sistem imun tubuhnya dan kebersihan dirinya. Semakin kuat daya tahan tubuh Anda, semakin kecil kemungkinannya untuk tertular TB.

Orang-orang yang sistem kekebalan tubuhnya lemah cenderung lebih mudah terinfeksi. Itu sebabnya anak-anak, lansia, orang dengan HIV dan AIDS, penderita kanker, diabetes, ginjal, dan penyakit autoimun lainnya berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi TBC karena sistem imunnya tidak mampu melawan pertumbuhan bakteri TBC.

Perkumpulan Puzzle Indonesia adalah sebuah pusat informasi dan edukasi terkait kesehatan masyarakat khususnya HIV dan AIDS

Supported by :

Hubungi Kami

Basecamp Perkumpulan Puzzle Indonesia
JL. Desa Gg Desa 1 No. 25 RT 03 RW 02
Kel. Babakansari Kec. Kiaracondong
Bandung 40283 Jawa Barat

022-20541982

[email protected]